Kamis, 12 Februari 2015

KADANG KU MERASA

Ketika merasa sedih, kecewa Ingatlah Allah. Ketika senang jangan lupakan Allah
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhuma, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada hari kiamat didatangkan seorang hamba. Kemudian dikatakan kepadanya: “Bukankah telah Aku berikan kepadamu pendengaran, penglihatan, harta, dan anak? Aku tundukkan untukmu binatang ternak, tanam-tanaman. Aku tinggalkan kamu dalam keadaan menjadi pemimpin dan mendapatkan seperempat hasil rampasan perang. Apakah dulu kamu mengira akan bertemu dengan-Ku pada hari ini?” Orang itu menjawab, “Tidak.” Allah pun berkata, “Kalau begitu pada hari ini Aku pun melupakanmu.” (HR. Tirmidzi, beliau berkata: hadits sahih gharib, lihat al-Ba’ts karya Ibnu Abi Dawud, hal. 36-37)
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku maka dia akan mendapatkan penghidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dia pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata: “Wahai Rabbku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta padahal dulu aku bisa melihat?”. [Allah menjawab] Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami tetapi kamu justru melupakannya. Maka, pada hari ini kamu pun dilupakan.” (QS. Thaha: 124-126)
Imam al-Qurthubi menjelaskan makna ‘peringatan-Ku’ di dalam ayat di atas. Beliau berkata, “Artinya [barangsiapa yang berpaling] dari agama-Ku, tidak membaca Kitab-Ku, dan tidak mengamalkan isi ajarannya. Ada juga yang menafsirkan bahwa maksudnya adalah keterangan-keterangan yang telah Aku turunkan. Namun, bisa juga ditafsirkan bahwa yang dimaksud peringatan ini adalah [keberadaan] Rasul, karena peringatan itu datang melalui perantara beliau.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [14/157])
Sebagian ulama berkata, “Tidaklah seorang pun yang berpaling dari peringatan Rabbnya kecuali waktu yang dilaluinya semakin menambah gelap (buruk) keadaan dirinya, mencerai-beraikan urusan rizkinya, dan membuatnya selalu mengalami kesempitan di dalam hidupnya.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [14/157])
Adapun maksud dari “Maka, pada hari ini kamu pun dilupakan” Imam al-Qurthubi berkata, “Maksudnya adalah dibiarkan dalam keadaan tersiksa, yaitu di dalam neraka Jahannam.” (lihat al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an [14/158])
Di dalam ayat lain, Allah juga berfirman (yang artinya), “Dan dikatakan: Pada hari ini Kami melupakan kalian sebagaimana halnya dahulu kalian melupakan pertemuan dengan hari kalian ini, tempat tinggal untuk kalian adalah neraka, sama sekali tidak ada bagi kalian seorang penolong.” (QS. Al-Jatsiyah: 34)

Rabu, 11 Februari 2015

DI SAAT KECEWA ITU DATANG

Ketahuilah hidup ini tak semulus seperti yang dibayangkan. Ketika tak sesuai dengan apa yang diharapkan perasaan kecewa itu pasti datang. Di saat itu terjadi bersabarlah, mungkin itu yang terbaik. Berbaik sangka kepada Allah dan berpikir hal positif.
Mungkin suatu saat nanti di waktu yang tepat impian akan terwujud. Berbesar hatilah dan hilangkan rasa kecewa itu, jangan bersedih, masih ada Allah kok yang menolong kita. Dunia tak selebar daun kelor. Bangkitlah dari keterpurukan akibat kegagalan datang. Masih ada hari esok yang lebih baik. Masih ada waktu untuk memperbaiki diri selagi masih ada nyawa.

KETIKA TAK ADA LAGI HARAPAN HANYA ALLAH TEMPAT BERGANTUNG

Sesungguhnya tidak ada tempat bergantung bagi seorang muslim selain kepada Allah semata. Maka alangkah ruginya jika seseorang menggantungkan harapan kepada selain-Nya. Bukankah pengalaman hidup selama ini telah mengajarkan kita, bahwa menggantungkan harapan kepada selain-Nya hasilnya tidaklah seperti yang dikira, bahkan seringkali hanya membuat kecewa.
Allah Ta’ala sendiri mensifati diri-Nya sebagai tempat bergantung segala sesuatu. Allah Azza wa Jalla berfirman :

اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu” (QS. Al-Ikhlas : 2).
 
Sebagai pegangan hidup seorang muslim, Al – Qur’an telah menjelaskan banyak hal. Tidak hanya ritual ibadah semata. Ekonomi, perdagangan, keluarga, pribadi ideal seorang muslim hingga pengelolaan negara pun ada didalamnya. Terdapat pula ayat – ayat Qura’an, yang menjawab keluhan – keluhan utama, ketika manusia mendapat ujian ataupun musibah.
Berikut ayat – ayat yang langsung dapat menjawab berbagai pertanyaan manusia sebagai khalifah di muka bumi :

KENAPA AKU DIUJI ?
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YANG AKU INGINKAN ?
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
QURAN MENJAWAB:
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
KENAPA FRUSTASI ?
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman”
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata”
APA YANG AKU DAPAT  ?
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka…”
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”
AKU TAK SANGGUP !
QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 12
“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”

Selasa, 03 Februari 2015

NIKMATI HIDUP INI

Assalamualaikum.
    Aku menulis ini untuk memberi semangat hidup. Ketahuilah hidup ini selalu penuh dengan ujian baik diuji yang baik maupun yang buruk. Ketika kita kaya, saat itulah ujian datang. Apakah kita bersyukur atau tidak. Sedangkan saat kita miskin atau dapat musibah kehilangan orang yang kita sayangi, saat itulah kita diuji agar kita bersabar. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kita bergantung pada-Nya.
    Hidup ini harus dinikmati biar kita tak stres atau putus asa. Masih banyak orang menderita dan masih banyak orang yang lebih kaya dan lebih hebat dari kita. Makanya kita tak boleh sombong ketika kita berjaya. Dan ketika kita bersedih ingatlah masih banyak orang yang lebih sedih dari kita.
    Ayo semangat dan berjuanglah selagi kita diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini.