MENJALIN TALI SILATURAHMI DALAM PANDANGAN ISLAM
Silaturahmi berasal dari bahasa Arab, tersusun dari dua kata silah
yaitu, alaqah (hubungan) dan kata al-rahmi yaitu, Al-Qarabah (kerabat)
atau mustauda Al-Janin artinya “rahim atau peranakan”. (Al-Munawwir,
1638, 1668) kata Al-Rahim seakar dengan kata Al-Rahmah dari kata rahima
“menyayangi-mengasihi”. Jadi secara harfiyah Silaturahmi artinya
“Menghubungkan tali kekerabatan, menghubungkan kasih sayang”.
Secara harfiyah arti silaturahmi dapat dikatakan pula, menyambungkan
kasih-sayang atau kekerabatan yang menghendaki kebaikan. Dan secara
istilah makna silaturahmi, antara lain dapat dipahami dari apa yang
dikemukakan Al-maraghi (1971, V:93) yang menyebutkan, “Yaitu
menyambungkan kebaikan dan menolak sesuatu yang merugikan dengan
sekemampuan”.
Silaturahmi artinya tali persahabatan atau tali persaudaraan, sedangkan bersilaturahmi yaitu mengikat tali persahabatan. Jadi, untuk mengikat tali persahabatan itu kapan saja waktunya, dan tidak boleh diputuskan,
harus dilanjutkan oleh anak dan keturunannya.
harus dilanjutkan oleh anak dan keturunannya.
Silaturahim termasuk akhlak yang mulia. Dianjurkan dan diseru oleh
Islam. Diperingatkan untuk tidak memutuskannya. Allah Ta’ala telah
menyeru hambanya berkaitan dengan menyambung tali silaturahmi dalam
sembilan belas ayat di kitab-Nya yang mulia. Allah Ta’ala memperingatkan
orang yang memutuskannya dengan laknat dan adzab, diantara firmanNya,
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن
تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي اْلأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى
أَبْصَارَهُمْ
Artinya: “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan
membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan ?
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikanNya telinga
mereka, dan dibutakanNya penglihatan mereka.” (QS Muhammad 47:22-23).
وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu.” (QS An Nisaa’ 4:1).
Juga sabda Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam ,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan
diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia menyambung
(tali) silaturahim.”
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini di riwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya, Kitabul Adab, bab Man Busitha Lahu Minar Rizqi Bi Shilatirrahim (10/429). Muslim dalam Shahihnya, Kitabul Birri Wal Shilah Wal Adab, bab Shilaturrahim Wa Tahrimu Qathi’atiha (16/330). Abu Daud dalam Sunannya, kitab Az Zakat, Bab Fi Shilaturrahmi no. 1693, dengan lafadz,
Hadits ini di riwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya, Kitabul Adab, bab Man Busitha Lahu Minar Rizqi Bi Shilatirrahim (10/429). Muslim dalam Shahihnya, Kitabul Birri Wal Shilah Wal Adab, bab Shilaturrahim Wa Tahrimu Qathi’atiha (16/330). Abu Daud dalam Sunannya, kitab Az Zakat, Bab Fi Shilaturrahmi no. 1693, dengan lafadz,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim.”
At Tirmidzi dalam Jami’nya, no. 1865, Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3663 dan Ahmad dalam Musnadnya sebanyak 10 riwayat.
Ada 10 manfaat silaturahmi, yaitu :
1. Mendapatkan ridho dari Allah SWT.
2. Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia.
2. Membuat orang yang kita dikunjungi berbahagia.
Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu "Amal yang paling utama adalah
membuat seseorang berbahagia."
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8.Membuat senang orang yang telah wafat.
membuat seseorang berbahagia."
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8.Membuat senang orang yang telah wafat.
Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin
hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama,
meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan
memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu
mendoakannya .
Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin
hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama,
meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan
memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka
bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu
mendoakannya .