Selasa, 30 Desember 2014

MANUSIA HARUS USAHA

 INGATLAH SEBAGAI MANUSIA KITA WAJIB BERUSAHA

Di dalam Islam menuntut setiap manusia itu bekerja, berusaha mencari rezeki untuk dirinya, keluarganya dan juga untuk kedua orang tuanya yang tidak mampu lagi untuk bekerja. Selain itu Islam juga menyatakan bahwa kerja, usaha, atau bisnis yang halal itu adalah merupakan tugas yang diamanahkan oleh Allah kepada seorang manusia. Maka apabila ia menjalankan tugasnya ataupun bekerja, dengan sendirinya berarti, bahwa ia juga sedang menunaikan amanah Allah. Dengan kata beribadat. Karena  tujuan hidup manusia di muka bumi ini tidak lain hanya untuk beribadah kepada Allah SWT saja.  Sebagaimana Allah SWT sudah menjelaskan kepada manusia dalam firmanNya:
” Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. 51:56)
Maka menurut Islam setiap kerja yang diredhai oleh Allah dan disertai dengan niat adalah ibadat. Oleh sebab itu setiap insan hendaklah menyadari dan menghayati bahwa setiap kegiatannya menjalankan kerja yang halal adalah wajib baginya dan kegiatannya itu sekiranya dimulai dengan niat, hendaklah dianggap sebagai ibadat. Bahkan Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
“Barangsiapa bekerja untuk anak isterinya melalui jalan yang halal, maka bagi mereka pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah.” (Riwayat Al- Bukhari)
Selain dari itu Rasulullah S.A.W. juga bersabda:
“Mencari kerja yang halal itu adalah fardhu selepas fardhu”. (Riwayat Al- Baihaqi)
Dorongan Islam kepada umatnya untuk berusaha mencari rezeki supaya kehidupan mereka menjadi baik dan menyenangkan. Allah SWT menjadikan langit, bumi, laut dan apa saja untuk kepentingan dan manfaat manusia. Manusia hendaklah mencari rezeki yang halal. Firman Allah dalam surah An-Naba ,78 :10-11 :
“dan Kami jadikan malammu sebagai pakaian”, (QS. 78:10)
Di samping itu kita juga harus mengetahui bahwa setiap tugas atau kerja yang diberi oleh Allah kepada seseorang itu adalah menurut kemampuan orang tsb. Allah SW telah menyebutkan:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan apa yang terdaya olehnya”. (Al-Baqarah : 286)
Ketahuilah sebagai manusia kita harus berusaha dan terus usaha walau apapun hasilnya.Terkadang kita pasti merasakan kegagalan diawal usaha kita, namun tak jarang memperoleh keberhasilan.
Dan tidak ada alasan bagi seseorang pekerja itu untuk mengeluh dan mengatakan bahwa tugasnya terlalu berat dan sukar. Karena si pekerja itu sendirilah yang menginginkan pekerjaan tsb. Disamping itu setiap manusia hendaklah insaf bahwa menurut ajaran Islam setiap kegiatan kita di dunia ini akan diperhitungkan di akhirat nanti sebagaimana firman Allah:
“Tiap-tiap diri bertanggungjawab terhadap apa yang telah diperbuatnya”. (QS. Al-Muddaththir : 38)
Dari beberapa ayat tersebut diatas jelaslah bahwa mencari rezeki dianjurkan dalam Islam dalam rangka untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan layak, sepanjang usaha yang dilakukan orientasinya adalah untuk ibadah pada Allah SWt. Dengan arti kata bahwa apa saja bentuk usaha yang kita lakukan jangan sampai melanggar nilai-nilai Islam, karena kalau terlanggar nilai nilai Islam tersebut, dan jangan sampai terlupakan hal- hal yang bersifat fardhu, maka ibadah kepada Allah SWT tak akan terpenuhi, sehingga usaha kita itu menjadi sia-sia belaka. Sehingga refleksi akhir dari sebuah ibadah adalah menjadi manusia yang bertakwa hanya kepada Allah SWT.
Dalam keadaan ekonomi semakin sulit  manusia berupaya untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan hidup dengan berbagai cara. Beraneka ragam usaha, pekerjaan ataupun bisnis, yang dilakukan manusia pada saat ini dalam upaya untuk mencari rezki, untuk meningkatkan pola hidup, dan bermacam lapangan pekerjaan lainnya. Kita bisa lihat secara nyata dilingkungan kita sendiri, perkembangan bisnis, kerja atau usaha apa saja dilakukan oleh manusia yang penting ada tambahan pendapatan keluarga.

Selasa, 23 Desember 2014

INSYA ALLAH TAHUN BARU LEBIH BAIK

 Tak terasa tahun 2014 akan berakhir dan akan memasuki tahun 2015.
 Sungguh beruntung bagi orang-orang yang telah memanfa’atkan peluang yang diberikan Allah selama setahun lalu untuk meraih prestasi, meningkatkan kualitas penghambaan diri kepada Allah.

Kita semua berharap kualitas keimanan kita tahun ini lebih baik dari pada tahun lalu. Peningkatan kualitas keimanan itu tidak mungkin terdeteksi tanpa monitoring dan evaluasi secara kontinyu melalui muhasabah (introspeksi).

Untuk itu mari kita sempatkan diri untuk merenung, melakukan muhasabah. Sifat-sifat jelek yang masih ada perlu dicatat, diingat-ingat untuk dipikirkan bagaimana cara mehilangkannya.
Kelemahan dan kekurangan perlu diidentifikasi dan dicermati untuk dicarikan solusi. Sedang kebaikan, kekuatan, dan keberhasilan yang sudah dianugerahkan Allah selama setahun lalu perlu disyukuri dengan meningkatkan intensitas amal dan mengembangkannya sehingga lebih banyak orang yang bisa mengambil manfa’at.

Perlu senantiasa diingat, bahwa semua amal meskipun sebesar dzarrah harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Maka tidak mengherankan bila sahabat Rasulullah SAW yang terkenal wara’ yakni Umar bin Khaththab pernah berpesan, “Haasibuu anfusakum qabla an tuhaasabuu.” (Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab).

Bila terlanjur mati dan dihisab di negeri akhirat manusia tidak punya kesempatan lagi untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Senyampang usia masih dikandung badan, Allah masih beri kesempatan untuk melakukan mawas diri, mari kita manfa’atkan kesempatan akhir dan awal tahun baru ini untuk melakukan instrospeksi untuk memperbaiki diri.

Waktu yang relatif panjang, satu tahun atau 365 hari berlalu begitu saja tanpa kita sadari. Usia kita hidup di dunia telah berkurang satu tahun. Artinya ajal telah lebih dekat kepada kita selama satu tahun dan kita telah kehilangan kesempatan untuk beramal selama satu tahun.

Sungguh mengherankan orang-orang yang merayakan ulang tahun dengan berpesta-pora, berdansa dansi, dan ketawa ketiwi di restorant mewah dan di hotel yang megah. Mereka lupa bahwa ajalnya semakin dekat, sehingga lupa pula mempersiapkan diri menyambut kedatangan malaikat maut mencabut nyawa mereka.

Padahal apabila sang pencabut nyawa datang, mata mereka akan terbelalak, badan mereka akan menggigil ketakutan, nyali mereka akan menciut, harapan untuk hidup menjadi kecut. Bila telah tiba saatnnya, maka kematian itu tidak bisa dimajukan dan tidak bisa pula diundurkan.

قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلا نَفْعًا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. tiap-tiap umat mempunyai ajal[696]. apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).[QS. Yunus : 49]

Bahkan taubat yang dilakukan saat kedatangan maut itu tidak diterima Allah.

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ وَلا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.[QS An-Nisaa' : 18]

Saudaraku, kematian itu datangnya sudah pasti, tidak ada yang meragukannya lagi, maka mari kita mempersiapkan bekal untuk menghadapinya. Allah SWT menyeru orang-orang beriman untuk bertaqwa dan mempersiapkan bekal untuk hari esok.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[QS Al-Hasyr : 18]

Mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal di negeri akhirat dan sebaik-baik bekal adalah taqwa.

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan Sesungguhnya Sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-Ku Hai orang-orang yang berakal.[QS Al-Baqarah : 197]

Kapan lagi untuk bertaqwa kalau tidak sekarang. Di belakang kematian mengejar kita tanpa mengenal lelah dan tanpa mengenal waktu. Sedangkan di depan kuburan dengan sabar menanti jasad kita. Faaina tadzhabuun? [QS At-Takwir : 26]

Maka kemana kalian akan pergi, selain menghadap Ilahi ? Sekuat apapun, sehebat apapun, dan sesibuk apapun semua orang pada akhirnya harus pergi menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan amal mereka. Semoga Allah memilih kita menjadi hamba yang beriman, bertaqwa, dan mendapat ridla-Nya, aamiin.
Hari demi hari ,bulan demi bulan, tahun demi tahun tidak terasa kita lewati, serasa hidup ini begitu cepat untuk kita rasakan dan kita lewati, yang dulu anak-anak sekarang sudah punya anak, yang dulu dewasa sekarang beranjak tua, dan yang dulu tua sekarang beranjak pikun dan menghadapi masa sangat tua.
Diakhir tahun ini kita jadikan momentum diri untuk  mengevaluasi (Muhasabah) diri sejauh mana kehidupan kita dapat bermanfaat bagi dirikita, ataupun orang lain serta sejauh mana kedekatan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.selain itu juga sebagai momentum diri sejauh mana kesuksesan target kita dalam mencapai impian kita.
Kita ketahui masa lalu adalah masa yang kita lalui yang merupakan cerminan,pembelajaran dirikita dimana masa sulit,masa senang yang pasti kita lalui apakah tahun ini lebih baik dari tahun kemaren, seperti dalam agama Islam

“Barang siapa yang hari ini, tahun ini lebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang sukses, tapi siapa yang hari dan tahun ini sama hari dan tahun kemarin maka dia orang yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun ini lebih buruk dairpada hari dan tahun kemarin maka dialah orang yang Merugi”

Kamis, 27 November 2014

INI TENTANG KEIKHLASAN

Setiap manusia pasti diuji dan harus ikhlas dalam menghadapinya. Ikhlas adalah satu kata yang sangat mudah diucapkan oleh setiap orang, termasuk orang munafik dan kafir sekalipun. Tetapi sejatinya kata inilah yang paling berat dan paling sulit untuk direalisasikan. Terkadang manusia mampu menjaga keikhlasan di awal perjalanan, tetapi di tengah jalan berbagai macam ujian dan cobaan menghadang sehingga  menjadi kendur, luntur dan jatuh kecebur sumur riya’ dan ujub. Na’udzubillahi min dzaalik.
Sesungguhnya pohon keikhlasan akan menghasilkan buah keikhlasan: manis, indah, dan menyenangkan. Karena berasal dari pohon yang baik, akarnya kuat dan kokoh sedangkan cabangnya menjulang ke langit, menghasilkan buahnya setiap saat (Lihat surat Ibrahim: 24-25)



Kamis, 06 Maret 2014

OPTIMIS DAN PANTANG MENYERAH


Selalu Optimis,Pantang menyerah. Tetap Semangat

Selalu Optimis dalam Menghadapi Tantangan Hidup

Optimis berarti tidak ada keraguan dengan apa yang kita lakukan. Dengan adanya sikap ini maka kita akan selalu yakn dengan apa yang sudah kita rencanakan, yakin dengan apa yang kita lakukkan, dan yakin dengan hasil yang akan kita capai. Penanaman sikap optimis tidak mudah dibentuk dalam sekejab, sebenarnya butuh proses pembiasaan dan penanaman sikap optimis. Hal ini sebenarnya dapat kita lakukan sejak dini ketika usia masih anak-anak, untuk itu hal ini perlu diketahui juga oleh para arang tua dan para pendidik dari tingkat dasar sampai tingkat tertinggi.

Pantang menyerah adalah sikap yang tak mengenal lelah dan tak pernah putus asa meskipun banyak rintangan maupun kegagalan. Sikap ini akan membuat seseorang untuk terus berusaha dan terus mencoba. Sikap ini juga akan mendorong seseorang untuk terus memperjuangkan apa yang akan dilakukannya.

Sebenarnya, ketika Anda berpikir apa yang bisa Anda lakukan dalam menghadapi ujian dunia ini, maka Anda dapat menempuh banyak cara dan upaya. Hanya saja, kunci dari semua nasihat yang diberikan itu bertumpu pada satu kata, “optimis”.
Benar, optimislah!”
Hal apa lagi yang membuat hidup kita tidak berjalan normal, melainkan ia disebabkan oleh kehilangan harapan, lemahnya tekad, pesimis dan frustasi yang terus menghantui.
Apa lagi yang membuat hidup kita menjadi bergairah apabila kita optimis, terus berharap, melalaikan duka-lara, gembira, dan semangat dalam menghadapi segala kehidupan dan tantangannya. Mari kita ubah segala kondisi negatif yang melingkupi kita menjadi peluang. Tinggalkan rasa jenuh dan bosan dengan usaha pantang menyerah demi suatu perubahan!
"Dia yang menginginkan untuk terus hidup, maka akan kuat menghadapi apa pun "
Mengapa Anda harus optimis. Agar Anda lulus menghadapi ujian dunia ini, agar semua aktifitas Anda sekarang ini mengantarkan Anda lulus dalam menghadapai ujian, agar setiap langkah yang Anda tempuh akan mengantakan pada gerbang kesuksesan, dan agar semuanya tampak ringan dan benar-benar ringan ketika Anda menjalaninya. 

Rabu, 05 Maret 2014

PENGALAMAN JURUSITA PENGGANTI DI PENGADILAN AGAMA ARGA MAKMUR

Nama saya Armalina, S.H. Saya bekerja di Pengadilan Agama Arga Makmur. Terletak di Kabupaten Bengkulu Utara. Di tahun 2012 saya dan dua teman saya yang laki-laki diangkat menjadi jurusita pengganti. Pengalaman pertama sebagai jurusita penganti yaitu ditugaskan di Desa Padang Jaya di Unit III. Di sana banyak transmigrasi. Sebelum menjalankan tugas saya banyak bertanya kepada teman yang senior dan menanyakan daerah tempat saya menyamopaikan relass panggilan. Saya berangkat setelah sholat zuhur dan makan siang. Alhamdulillah lancar dan bertemu dengan Penggugat karena cerai gugat, namun sayang saya tak bertemu dengan Tergugat maupun Kepala Desa ataupun Sekretaris Desa kebetulan tak ada di rumah, akhirnya saya pulang karena takut kemalaman. Alhamdulillah esok harinya Pak Kepala Desa mau menyampaikan panggilan. Namun pernah saya kesulitan pada panggilan lain, kebetulan dalam kota, ada Lurah tak mau kerja sama.Untuk menyampaikan relas panggilan kepada pihak Tergugat saja kadang-kadang  saya harus beberapa kali mendatangi rumah mereka dan selalu tidak ketemu dengan pihak Tergugat. Nah itu masalahnya bahwa Lurah  tidak mau menerima  atau menanda tangani relaas panggilan yang disampaikan  dengan alasan  bahwa yang mengetahui wilayah dan kenal dengan warganya adalah Ketua  RT malah saya pernah dibentak-bentak dan diomeli oleh ada seorang Lurah, padahal saat itu kondisi saya lagi sakit, dan demi tugas saya paksakan diri untuk menyampaikan panggilan, sedangkan menurut Undang-Undang Ketua RT tidak berhak menandatangani Relas Panggilan.
Memang ada sebagian kecil Lurah atau Kepala Desa yang mau menanda tangani relaas panggilan tersebut namun dengan syarat harus minta tanda tangan dulu kepada Ketua RT baru Lurah atau Kepala Desa mau menanda tangani relas tersebut. Nah itulah salah satu persoalan yang membuat juru sita pusing kepalanya.
Seperti kita ketahui bahwa Surat Panggilan (Relaas) merupakan salah satu instrument yang sangat penting dalam proses beracara di Pengadilan, tanpa surat panggilan maka kehadiran para pihak di persidangan tidak mempunyai dasar hukum. Surat Pangilan (Relaas) dalam Hukum Acara Perdata dikatagorikan sebagai akta autentik.
Pasal 165 HIR dan 285 R.Bg serta pasal 1865 BW menyebutkan akta autentik adalah suatu akta yang dibuat dihadapan pegawai umum dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-undang yang berlaku. Sehingga apa yang dimuat dalam relaas harus dianggap benar kecuali dapat dibuktikan sebaliknya.
Panggilan dalam Hukum Acara Perdata adalah menyampaikan panggilan secara resmi dan Patut  kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara di pengadilan agar memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta dan diperintahkan majelis hakim.
Yang dimaksud Resmi adalah pemanggilan harus tepat menurut tata cara yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan yang disebut Patut adalah dalam menetapkan tanggal dan hari persidangan hendaklah memperhatikan letak jauh dekatnya tempat tinggal pihak-pihak yang berperkara, yakni tenggang waktu yang ditetapkan tidak  boleh kurang dari tiga hari sebelum acara persidangan dimulai dan didalamnya tidak termasuk hari besar atau hari libur.
Menurut Undang-Undang 9 tahun 1975 dan pasal 138 ayat ( 3 ) dan  kompilasi Hukum Islam, jika para pihak yang dipanggil tidak dijumpai ditempat kediamannya, maka panggilan harus diserahkan melalui Kepala Desa atau Lurah. Terhadap ketentuan ini supaya  panggilan tersebut diserahkan melalui aparat yang berada dibawah Kepala Desa yakni RT.  Sebab RT ditafsirkan termasuk salah satu aparat desa/aparat kelurahan sehingga panggilan yang diserahkan melalui RT sah secara hukum dan mempunyai kekuatan hukum.
Sedangkan pakar hukum lain berpendapat surat panggilan yang disampaikan melalui RT tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum karena lembaga tersebut bukan pejabat umum (publik) , karena berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan pejabat umum yang paling rendah adalah Kepala Desa / Lurah sedangkan lembaga yang berada dibawahnya tidak termasuk pejabat public.Panggilan dalam Hukum Acara Perdata adalah menyampaikan panggilan secara resmi dan Patut  kepada pihak-pihak yang terlibat dalam suatu perkara di pengadilan agar memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta dan diperintahkan majelis hakim.
Yang dimaksud Resmi adalah pemanggilan harus tepat menurut tata cara yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan yang disebut Patut adalah dalam menetapkan tanggal dan hari persidangan hendaklah memperhatikan letak jauh dekatnya tempat tinggal pihak-pihak yang berperkara, yakni tenggang waktu yang ditetapkan tidak  boleh kurang dari tiga hari sebelum acara persidangan dimulai dan didalamnya tidak termasuk hari besar atau hari libur.
Menurut Undang-Undang 9 tahun 1975 dan pasal 138 ayat ( 3 ) dan  kompilasi Hukum Islam, jika para pihak yang dipanggil tidak dijumpai ditempat kediamannya, maka panggilan harus diserahkan melalui Kepala Desa atau Lurah. Terhadap ketentuan ini  supaya  panggilan tersebut diserahkan melalui aparat yang berada dibawah Kepala Desa yakni RT.  Sebab ditafsirkan termasuk salah satu aparat desa/aparat kelurahan sehingga panggilan yang diserahkan melalui RT sah secara hukum dan mempunyai kekuatan hukum.
Sedangkan pakar hukum lain berpendapat surat panggilan yang disampaikan melalui RT tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum karena lembaga tersebut bukan pejabat umum (publik) , karena berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan pejabat umum yang paling rendah adalah Kepala Desa / Lurah sedangkan lembaga yang berada dibawahnya tidak termasuk pejabat publik.
Secara filosofis bahwa tujuan yang paling mendasar diadakannya suatu panggilan sidang adalah agar para pihak yang berperkara mengetahui secara jelas kapan dan dimana sidang dilaksanakan dan juru sita /jurusita pengganti dapat menyampaikan secara langsung relaas tersebut, apakah melalui Kepala Desa atau RT itu bukan persoalan jika para pihak tidak dijumpai ditempat kediamannya, yang penting adalah aparat tersebut menyampaikannya kepada para pihak yang dipanggil. Secara pilosofi panggilan melalui RT sah, karena RT adalah aparat pemerintahan yang  terendah.  merupakan perpanjangan tangan Kepala Desa dalam mengurus warga masyarakat yang berada diwilayahnya.
Tentunya panggilan tersebut harus dilengkapi seperti halnya panggilan melalui Kepala Desa antara lain ada cap dan tanda tangan RT. Secara Sosiologis aparat pemerintahan yang paling dekat dan gampang ditemui oleh warganya adalah RT dan ketua RT relatif mudah mengenal warganya satu persatu dibanding kepala desa, apalagi jika wilayahnya luas dan warganya padat, karena sering dijumpai jarak tempat kediaman warga dengan kantor kepala desa sangat jauh bahkan ada yang menggunakan kendaraan ekstra prima karena lokasi yang sangat sulit dan terjal.
Sehingga oleh karena hukum itu harus mengikuti perkembangan masyarakat maka seyogyanya hukum pun mengantisipasi melalui proses legislasi jika ada hal-hal yang baru dimasyarakat sehingga hukum itu diamaknai benar-benar memberikan pengayoman dan kemudahan terutama bagi para pencari keadilan Dari beberapa pandangan tersebut diatas penulis berpendapat panggilan melalui RT merupakan ijtihad Hakim melalui metode penafsiran mengenai patut atau tidaknya suatu panggilan. Selama itu tidak ada upaya hukum, maka tidak ada masalah, akan tetapi jika itu sampai kepada upaya hukum kasasi maka MARI kemungkinan besar akan membatalkan putusan tersebut karena hakim salah dalam menerapkan hukum.
Saya pernah mengalami jalannya sulit, namun karena tanggung jawab saya laksanakan. Sudah jauh eh diomeli oleh salah satu pihak berperkara. Namun sejauh ini lancar, pernah juga salah jalan dan tak tahu arah pulang serta pulang malam, untung ada yang berbaik hati mengantarkan saya ke jalan besar dan menunjukkan arah jalan pulang. Terima kasih buat yang menolong saya. Resiko sebagai jurusita pengganti sangat berat karena tak ada jaminan keselamatan apalagi asuransi jiwa bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan misalnya kecelakaan dalam menjalankan tugas.
Wahai jurusita dan jurusita pengganti kalian adalah ujung tombak Pengadilan.
Terkadang diusir oleh pihak lawan dalam berperkara, dan berbagai pengalaman lainnya yang luar biasa selama menjadi jurusita pengganti.
Terkadang ada jurusita atau jurusita yang harus mempertaruhkan nyawanya karena medan yang berat.
Saya salut dengan teman-teman yang menjadi jurusita dan jurusita di seluruh Indonesia.

Selasa, 18 Februari 2014

INSYA ALLAH INDAH PADA WAKTUNYA

Aku yakin Allah pasti mempunyai rencana indah untukku. Di usiaku yang matang, banyak teman-temanku yang bertanya "Kapan menikah?" atau "Suamimu kerja dimana? Anakmu berapa?"
Miris mendengarnya. Banyak orang yang menyalahkan aku belum menikah karena terlalu banyak kreteria dan mau cari yang sempurna. Ada juga yang mengatakan terlalu pemilih.
Jujur sedih mendengar itu semua. Siapa sih yang tak mau menikah. Namun yang menentukan jodoh seseorang adalah Allah. Aku yakin dan percaya Allah pasti akan berikan yang terbaik untukku. Aamiin.

Senin, 17 Februari 2014

TERIMA KASIHKU KEPADAMU IBU ATAS SEMUA KASIH SAYANGMU PADAKU

Ibu mempunyai peranan penting bagiku. Begitu juga dalam Islam, ibu itu begitu mulia. Karena dari rahim dialah banyak sekali pemimpin yang berhasil. Yang paling terkenal adalah Nabi Muhammad Saw. Bahkan Nabi pun bersabda, “Surga terletak di bawah telapak kaki ibu.”Karena terkenalnya hadis ini, sosok ibu itu menjadi tokoh yang dikagumi oleh anak-anaknya. Di Indonesia sendiri, diperingati secara khusus pada setiap tanggal 22 Desember yaitu sebagai Hari Ibu.
Kemuliaan ibu memang sudah dikenal sejak zaman dulu. Setelah Allah menurunkan Adam dan Hawa ke bumi, kemuliaan sosok ibu terpancar lewat Hawa terutama dari keajaibannya bisa mengeluarkan air susu buat anak-anaknya. Kini kita mengenalnya sebagai Air Susu Ibu [ASI]. Tak dipungkiri lagi, manfaat ASI sampai detik ini pun tetap nomor satu bagi pertumbuhan anak. Itu secara fisik saja. Sedangkan secara psikologisnya, dari dulu ibu adalah sosok yang dipercaya memiliki intuisi tajam dalam merawat anak. Intuisi ini bahkan seringkali bersifat spiritual. Misalnya, perihal izin dan restu. Dalam Islam, seseorang yang melakukan sesuatu atas izin dan restu dari ibu adalah kepatuhan yang bisa berdampak baik di mata Allah. Tak heran dalam sebuah riwayat, Nabi sempat menghadapi pengikutnya yang menanyakan izin dari ibu ketika hendak berperang. Seorang lelaki muda meminta saran kepada Nabi dan berkata, “Wahai Nabi Allah, saya ingin sekali pergi ke medan jihad untuk kemajuan Islam. Namun ibuku tidak memberiku izin. Apa yang harus saya lakukan?” Nabi pun menjawabnya, “Tinggalah bersama ibumu. Demi Tuhan yang memilih saya sebagai Nabi bahwa kamu mendapatkan pahala untuk mengikuti keinginannya walau semalam dan membahagiakannya dengan kehadiranmu, jauh lebih besar ketimbang perang jihad selama satu tahun.”

Kisah tersebut adalah sebagian kecil dari sekian banyak Islam memuliakan sosok ibu.
Yang jelas tanpa Ibu mungkin aku tak bisa seperti ini, karena ibu yang mengandung, melahirkan anaknya, serta menyusui dan merawat anaknya sampai dewasa. Terima kasihku Ibu.

Jumat, 14 Februari 2014

HARI ULANG TAHUNKU DAN MAKNANYA

TERIMA KASIH YA ALLAH

Kemaren tepatnya tanggal 13 Februari 2014 saya berulang tahun dan usiaku kini yaitu 33 tahun. Sebuah hari dimana dulu saya pernah dilahirkan. Dulu aku ingin menikah di usia muda dan maksimal 23 tahun. Namun mau bagaimana lagi jodoh Allah yang mengatur. Dulu aku ingin menikah saat Ayahku masih hidup, tetapi takdir berkata lain pada tanggal 4 Mei 2011 Ayahku meninggal dunia, hatiku hancur ketika itu, namun aku masih punya Allah yang menolongku.
Kembali lagi ke ulang tahunku. Ucapan selamat dan doa dari keluarga, dan sahabat mengalir deras menghiasi di facebook. Ucapan dan sms dari hpku pun mengalir. Alhamdulillah masih ada yang ingat ulang tahunku. Di dunia ini memang biasanya menjadi lebih indah pada saat kita berulang tahun. Semua memberikan kata-kata indah dan penuh makna. Tanpa terasa sekarang telah sampai usiaku dalam kedewasaan dan lebih matang. Ya Allah hari ini bertambah usia dalam hitunganku dan berkurang pula usiaku dalam hitungan-Mu.Ya Allah, kini aku sudah dewasa, mencoba mengais hidup, mencoba menerjang hidup, jadikanlah aku menjadi khusuk dan tawadhu dalam menerima hikmah dan berkah-Mu.Tak ada yang istimewa di ulang tahunku, karena kemaren hari kamis, saya biasa puasa kamis. Alhamdulillah saya puasa tepat hari kelahiran saya yang bertepatan hari kamis. Mensyukuri atas nikmat Allah, karena masih mempunyai nyawa, masih sehat dan mandiri di rantau orang. Aku di Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara sendiri, jauh dari keluargaku di Palembang, provinsi Sumatera Selatan.
Kadang ketika bangun aku ingin tidur kembali dan tak mau bangun karena hidup tak berubah tetap dengan kesendirian, siapa sih yang tak mau menikah, mempunyai suami dan anak sendiri, namun aku harus bersabar, aku yakin Allah pasti akan memberikan yang terbaik untukku. Yang kusyukuri sekarang aku sudah mempunyai penghasilan sendiri dari pekerjaan halal.
Ya Allah terima kasih sudah menambah umurku satu tahun lagi, entah berapa umur lagi yang nanti Engkau berikan kepada hamba-Mu ini, tetapi ku mohon berikan kesempatan untuk berbuat terbaik dalam menjalani episode kehidupan ini.
Ya Allah, terima kasih untuk setahun yang luar biasa yang Engkau berikan kepadaku, Terima kasih untuk jalan yang Engkau lapangkan, dan segala kemudahan yang Engkau berikan.
Ya Allah. Terima kasih untuk pelajaran yang Engkau berikan, bahwa semua akan indah pada waktunya. Engkau bukakan mataku, bahwa walaupun sering ku merasa pahit dan perih, rencana-Mu selalu yang terbaik dan indah.
Ya Allah setahun ini aku banyak belajar tentang hidup. Belajar bahwa semua yang ada di dunia ini hanya milik-Mu semata. Semuanya bisa Engkau ambil kapan saja dan Engkau gantikan dengan kehendak-Mu. Ya Allah, ajarkan padaku agar tidak meminta kembali apa yang hilang, tapi ajarkan padaku untuk percaya bahwa apa yang Engkau berikan adalah yang terbaik.

Kupasrahkan setiap tarikan nafasku, setiap langkahku hanya kepada-Mu sekarang dan selamanya.
Semoga hari ini menjadi sebuah optimisme baru dan semangatku untuk melangkah ke depan.

Hari ulang tahun adalah yang dirasa spesial bagi kebanyakan orang. Hari yang mengajak untuk melempar jauh ingatan ke belakang, ketika saat ia dilahirkan ke muka bumi, atau ketika masih dalam buaian dan saat-saat masih bermain dengan ceria menikmati masa kecil. Ketika hari itu datang, manusia pun kembali mengangkat jemarinya, untuk menghitung kembali tahun-tahun yang telah dilaluinya di dunia .
Wal tandhur nafsun ma qaddamat li ghad, “Perhatikan masa lampaumu untuk hari esokmu” (QS al Hasyr [59] : 18 ).

Meski sekarang impianku untuk menikah dan mempunyai rumah sendiri dan dekat dengan keluargaku, serta mendapat jabatan yang kuinginkan belum tercapai dan berbagai cobaan hidup sudah kulalui, namun aku yakin Insya Allah akan diberikan jodoh yang terbaik untukku. Aku masih bersyukur atas semua apa yang Allah berikan padaku. Meski sekarang cemoohan orang-orang sering kudengar dengan sebutan perawan tua atau gadis tak laku atau hinaan yang lain yang ditujukan padaku dan berbagai masalah dan musibah datang silih berganti, namun aku yakin Allah pasti punya rencana yang indah untukku. Allah Maha Adil dan Allah tak pernah tidur, aku tetap yakin Allah pasti mempunyai rencana indah untukku.

Kamis, 13 Februari 2014

SELAMA MASIH HIDUP MASIH ADA KESEMPATAN

SELAGI HIDUP MASIH ADA KESEMPATAN  DAN GUNAKAN WAKTU 
DENGAN SEBAIK-BAIKNYA

Tahukah kalian, tak selamanya kita hidup dan tak ada yang abadi hidup di dunia ini. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Ashr berikut ini:

Surat Al-Ashr

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم:  
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
وَالْعَصْرِ1
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ2.
لا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ3

Artinya:
1. Demi masa. 
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. 
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS.103:1-3)

Allah bersumpah dengan al-ashr pada awal surat pendek ini, bersumpah dengan zaman/masa, bersumpah dengan umur dan bersumpah dengan waktu.
 Demi waktu fajar (89:1). Demi waktu shubuh (81:18).  Demi waktu dhuha (93:1). Demi waktu siang (91:3). Demi waktu ashar (103:1). Demi waktu malam (92:1).
Pada sepertiga malam untuk tahajjud (17:79), hingga waktu sahur sebelum fajar agar istighfar (3:17).  Kita hanya punya satu pilihan yakni lebih baik. Artinya harus ada gerak, perubahan, kemajuan dan dinamika (hijrah).
Semua karunia Allah SWT yang diberikan kepada manusia berbeda satu sama lain, kecuali waktu. Apapun kedudukan, warna kulit, suku bangsa, agama, budaya dan seterusnya, waktu yang dimiliki sama. Yakni satu menit 60 detik, satu jam 60 menit, satu hari 24 jam, satu minggu tujuh hari, satu bulan 30 atau 31 hari, dan satu tahun 365 hari (untuk hitungan Qomariyah ada selish 11 hari).
Waktu adalah karunia Allah SWT yang paling mahal dan unik. Ia tak tersentuh indra, datang sesuai sunnatullah, tak pernah berhenti dan jika berlalu tidak pernah kembali.
Jika kehilangan waktu, ia tak bisa tergantikan dengan apapun. Sesuai dengan pepatah Arab yang menyebutkan : “al waqtu ka al-saif, in lam taqtho’hu qoto’aka (waktu itu laksana pedang, jika kau tak menggunakannnya, maka ia akan memenggalmu)”.

Dalam Hadits riwayat oleh Imam al-Bayhaqi dan Ibnu Mubarok, Nabi Muhammad SAW. menyuruh kita menggunakan kesempatan untuk melakukan kebaikan. Ightanim khamsan qabla khamsin (manfaatkanlah lima kesempatan sebelum lima kesempitan.
 Pertama ; syabaabaka qobla haromika (masa muda sebelum tuamu). Banyak yang bisa dilakukan ketika usia muda, tenaga masih kuat, semangat dan cita-cita tinggi.  Masa tua seseorang bisa diprediksi dari keadaannya di waktu muda.
Allah SWT sangat kagum melihat seorang pemuda yang taat di tengah berbagai godaan syahwat duniawi, sehingga dapat perlindungan di Hari Akhir (HR. Muttafaq ‘alaih).
Mumpung masih muda bisa ibadah sempurna, belajar yang giat, berbakti kepada orang tua, dan seterusnya. Kalau sudah tua semua menjadi terbatas.
Kedua ; shihhataka qobla saqomika (masa sehat sebelum sakitmu). Nabi SAW. juga pernah mengingatkan nikmat yang seringkali melalaikan manusia adalah kesehatan. Selagi sehat banyak kebaikan yang bisa dikerjakan. Tapi kesehatan pula yang menjerumuskan kita dalam keburukan.
Misalnya, makan tidak proporsional dan kerja tak kenal batas waktu. Selagi sehat lakukan kebaikan, karena jika sudah sakit tak bisa berbuat banyak lagi, bahkan menjadi beban bagi orang lain.
Mumpung masih sehat, berjamaahlah ke masjid, kerja yang sungguh-sungguh, tunaikan kewajiban kepada Allah SWT., orang tua dan sesama.
Ketiga ; ghinaaka qobla faqrika (masa kaya sebelum fakirmu).  Orang miskin bisa menjadi kaya dan orang kaya juga bisa miskin. Tidak semua orang diberi kesempatan kaya. Selagi kaya dan berkuasa, gunakan untuk kemaslahatan agama dan umat.
Banyak orang kaya tapi sedikit yang dermawan. Bukan kaya-nya yang penting, tapi kedermawanannya. Orang kaya bisa miskin dalam sekejap, tapi orang dermawan akan selalu kaya.
Kita patut iri kepada orang kaya yang dermawan. Mumpung masih kaya dan berkuasa, berkaryalah. Jangan sampai jatuh miskin atau tak berkuasa lagi, baru ingin berbuat baik. Terlambat !
Keempat ; farooghoka qobla syughlika (masa luang sebelum sibukmu). Masa luang juga adalah karunia Allah SWT yang sering melalaikan manusia, sehingga terjerumus kepada kemaksiatan.
Ada saatnya kita punya waktu luang yang bisa digunakan untuk melakukan kebaikan. Berkumpul dengan keluarga, orang tua, berjamaah di masjid dan mengunjungi orang-orang terlantar.
Artinya, waktu luang harus bermanfaat bagi kebaikan diri, keluarga dan masyarakat. Karena, jika datang masa sibuk, ketemu anak dan istri pun tak sempat, apalagi shalat berjamaah ke masjid. Hidup seperti mesin, terjebak pada rutinitas yang menjenuhkan.
Kelima ; hayaataka qobla mawtika (masa hidup sebelum matimu). Penutup dari kelima kesempatan ini adalah hidup dan mati. Selagi masih hidup, gunakanlah untuk menebar kebaikan. Hidup di dunia ini hanya sementara, laksana seorang musafir yang beristirahat di bawah pohon rindang.
Perjalanan akan dilanjutkan kembali. Kematian adalah akhir kehidupan menuju hidup abadi. Kematian begitu dekat dan datang tiba-tiba, seakan tak memberi isyarat.
Semoga kita termasuk orang yang beruntung dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Aamiin.